Aku kembali lagi. Seharusnya aku menulis ini minggu kemarin, tapi tak apa, ya? Waktu kadang seperti angin yang berhembus diam-diam—tak terasa, tiba-tiba saja ia sudah jauh meninggalkan jejak.

Hai, Entah harus kuawali dari mana tulisan ini, tapi biarlah aku tuliskan semuanya seolah-olah kau adalah buku harianku yang diam, yang tidak pernah menghakimi, tidak pernah menyela, hanya mendengar—atau mungkin…