Halo!
Terima kasih
atas surat yang indah ini. Aku merasa sangat terkesan dengan penggambaranmu
tentang keindahan bulan purnama dan perasaanmu yang begitu tulus. Aku sangat
senang dan beruntung bisa merasakan keberadaanmu di sampingku saat ini. Keindaan
bahasa dan perasaan yang kamu tuangkan dalam setiap kata, Sungguh menggambarkan
betapa kamu mengagumi bulan purnama dan betapa pentingnya kehadiranku dalam
hidupmu.
Disini, aku, hati, dan jemariku pun turut meramaikan keindahan sang purnama melalui gagasan yang akan berjalan dengan entah berapa ribuan aksara nantinya.
Untuk kamu yang sedang bersamaku saat ini, mungkin ribuan aksara tidak akan pernah bisa mendefinisikan betapa beruntungnya aku. Detik ini aku pun tidak bisa menjawab akan pertanyaan, "Kenapa aku mencintai kamu?"
Kata-katamu yang
penuh cinta membuatku tersenyum. Aku bahagia karena kamu mengungkapkan
perasaanmu dengan begitu tulus dan sungguh-sungguh. Tidak mudah menjawab
pertanyaan mengapa kita mencintai seseorang, tetapi kamu berhasil menggambarkan
betapa istimewanya hubungan kita dengan ungkapan, "Karena kamu, kalau
bukan kamu, aku juga tidak yakin akan mendapatkan pertanyaan seperti itu”. Pertanyaan
mengapa kamu mencintaiku memang sulit dijawab dengan kata-kata, karena cinta
tidak selalu bisa dirumuskan secara pasti. Namun, kenyataannya adalah bahwa
kamu adalah seseorang yang membuatku merasa lengkap.
Aku juga ingin
mengatakan terima kasih kepada sahabatmu yang telah sabar mendengarkan cerita
tentangku darimu. Aku merasa terhormat bahwa kamu mempercayakan rahasia dan
perasaanmu padanya. Aku juga ingin mengatakan rasa banggaku telah menjadi topik
pembicaraan di antara kamu dan sahabatmu. Aku merasa sangat beruntung menjadi
bagian dari cerita hidupmu yang penuh dengan cinta dan keindahan. Aku senang
bahwa kamu menganggap aku istimewa dan berarti bagi dirimu. Aku merasa
terhormat bahwa kamu membagikan tentang hubungan kita kepada mereka. Kamu
adalah pribadi yang luar biasa, dan aku merasa sangat beruntung memiliki
seseorang sepertimu di hidupku.
Namun, aku juga
ingin menyampaikan permohonan maafku yang tulus karena telah membuatmu menunggu
dan berharap selama lima tahun, sementara aku masih terombang-ambing dalam
hubungan yang tidak pasti. Terima kasih atas kesetiaanmu dan ketulusanmu selama
ini.
Melalui surat
ini, ingin ku ungkapkan betapa pentingnya kamu dalam hidupku selama ini. Kamu
telah mengubah hidupku menjadi sesuatu yang luar biasa, dan bersamamu, hidupku
benar-benar berwarna. Pelangi yang menghampiri kita dengan tanganmu yang manis
adalah simbol kebahagiaan dan keindahan yang kita rasakan bersama.
Aku juga sepenuh
hati setuju denganmu bahwa Tuhan itu baik. Dia telah memberikan kita kesempatan
untuk bertemu dan menjalin hubungan ini. Aku bersyukur setiap hari karena
kehadiranmu dalam hidupku. Kamu adalah sumber kebahagiaan dan keberkahan
bagiku, dan aku berjanji untuk selalu menghargai dan menyayangimu.
Untuk kamu yang lima tahun lalu menjadi satu-satunya alasan untuk mencari tahu arti "Cinta" menurut versiku. Gadis berumur enam belas tahun dengan berani mengambil langkah untuk mencintai orang lain. Padahal, tidak tahu betapa berisiko kata tersebut.
Sekarang, setelah lima tahun berlalu, dengan umur yang bertambah pula menjadi angka dua puluh satu. Aku, si introvert yang kepalanya selalu penuh, berhasil berteman dengan kata berbahaya yang dilafalkan: Cinta.
Aku setuju bahwa
jika diberi kesempatan untuk meminta apa pun di dunia ini, aku hanya akan
meminta rasa syukur yang terus-menerus. Karena dengan itu, aku bisa menghargai
dan bersyukur atas kehadiranmu. Aku ingin menyatakan kepada seluruh dunia
betapa bahagianya diriku memilikimu. Mungkin terdengar berlebihan, tapi dunia
harus mengetahui bahwa aku memiliki satu manusia yang istimewa berjalan
bersamaku di bumi ini. Itulah dirimu. Kamu adalah orang yang istimewa dan
berarti banyak bagiku. Aku akan terus menyayangimu dengan segenap hatiku.
Terima kasih atas cintamu yang tulus, dan aku berharap kita dapat terus
membangun masa depan yang indah bersama.
Dengan penuh cinta,