ILMU KIMIA DALAM AL-QURAN
Ilmu Kimia juga mendapatkan perhatian dan dorongan dari Al-Qur’an untuk
dikembangkan. Manusia dan seluruh lingkungan hidupnya terbentuk dari
elemen-elemen dan subtansi-subtansi yang tergabung menjadi sebuah ikatan
kimia menurut hukum Allah. Manusia sendiri tercipta dari tanah liat
kemungkinan melalui sebuah proses kimia interaktif antara berbagai unsur
dalam tanah yang bekerja menurut hukum-hukum Allah melalui proses
perubahan dan kombinsi tertentu.
Penciptaan langit dan bumi dalam enam
“periode” dan penciptaan alam semesta dari air juga terjadi menurut
hukum kombinasi dan perubahan yang diciptakan Allah Swt. Ayat-ayat
Al-Qur’an yang menuturkan bagaimana Tuhan menciptakan langit, bumi,
manusia, dan sebagainya, memberikan petunjuk yang kuat kepada para
ilmuwan tentang membuat subtansi baru dengan menggabungkan berbagai
unsur dan tentang kemungkinan mempelajari rekasi kimia dari penggabungan
unsure-unsur itu dengan berbagai proporsinya. Ayat berikut mengemukakan
kekuatan “pewarnaan” yang dilakukan Tuhan dan memberikan inspirasi
kepada para ilmuwan untuk melakukan proses kimiawi dengan mencampurkan
berbagai unsur kimia dengan proporsi tertentu untuk membuat hal yang
mirip dengan itu.
Baca Juga :
Al-Quran, sebagai pedoman hidup bagi umat Islam, memiliki kedalaman dan kebijaksanaan yang tak terbatas. Di antara kekayaan ilmu pengetahuan yang terkandung dalam ayat-ayat suci ini, terdapat pengetahuan tentang ilmu kimia yang luar biasa.
1. Manusia Terbentuk dari Tanah Liat
Ayat pertama yang akan kita telaah adalah QS. Al-Hijr (15): 22 yang menyatakan, "Dan Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk." Ini adalah ilustrasi yang indah tentang bagaimana manusia terbentuk dari unsur-unsur kimia di bumi. Tanah liat, yang secara kimia adalah silikat, adalah salah satu komponen penting dalam proses penciptaan manusia. Unsur-unsur ini membentuk tubuh manusia dengan struktur anatomi yang luar biasa kompleks.
2. Air, Sumber Kehidupan
Dalam QS. Al-An'am (6): 95, Allah berfirman, "Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup." Air adalah elemen kunci dalam kimia kehidupan. Setiap makhluk hidup membutuhkan air untuk bertahan hidup, dan air juga berperan penting dalam proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Ini menggarisbawahi betapa pentingnya air dalam menjaga kehidupan di bumi.
3. Tata Surya dan Bintang-bintang
Ayat dari QS. Ar-Rahman (55): 33 mengingatkan kita bahwa matahari, bulan, dan bintang-bintang juga terdiri dari unsur-unsur kimia. Hal ini menunjukkan kompleksitas dan keindahan alam semesta yang diciptakan oleh Allah. Unsur-unsur kimia yang membentuk benda-benda langit ini menghadirkan tanda-tanda kekuasaan Allah yang luar biasa bagi mereka yang berpikir.
Namun, ilmu kimia dalam Al-Quran tidak hanya sebatas konsep-konsep dasar. Ayat-ayat suci ini juga menyentuh konsep-konsep yang lebih kompleks, seperti reaksi kimia, perubahan fisika dan kimia, serta struktur materi. Ini menunjukkan bahwa ilmu kimia adalah bagian yang tak terpisahkan dari ciptaan Allah.
Selain itu, Al-Quran juga menyoroti manfaat ilmu kimia dalam kehidupan manusia. Hal ini mencakup produksi makanan, minuman, obat-obatan, dan bahan-bahan bangunan yang bermanfaat bagi umat manusia. Ilmu kimia juga berperan penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Secara keseluruhan, ilmu kimia dalam Al-Quran adalah bukti nyata kebesaran Allah SWT. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa ilmu kimia adalah anugerah yang harus kita syukuri dan manfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia. Dengan memahami ayat-ayat ini, kita dapat mengembangkan rasa takjub yang lebih dalam terhadap kompleksitas alam semesta dan memanfaatkan ilmu kimia untuk meningkatkan kualitas kehidupan.
Ayat-ayat diatas dan ayat-ayat lain yang serupa dengan itu menjadi
inspirasi besar bagi para ilmuwan Muslim untuk mengembangkan ilmu kimia.
Bahkan istilah “kimia” (alkimiya) diberikan pertama kali oleh orang
arab. Diantara nama-nama sarjana Muslim yang tercatat dalam sejarah
peradaban Islam sebagai ahli kimia antara lain: Jabir ibn Hayyan, Jabir
Al-Jusi, Utarid ibn Muhammad Al-hasib, ‘Utsman ibn Swayed,Dzu Al-Nun
Al-Mishriy, Muhammad Ibn Zakariyya Al-Razi, Al-Farabi, Ibn Sina, ‘Abd
Al-Hakim Muhammad Al-Kathi, Abu Maslamah Al-Majriti, ‘Abd Qasim
Al-Qusyairy, ‘Abd Al-Hasan Al-Jayyani, Syams al-Din Al-Buni, Muhammad
ibn Al-Hajji Al-Tilmisani, ‘Abd Al-Qasim Al-Iraqi, Izz Al-Din Aidamur
Al-Jildaki dan ‘Ali Bek Al-Izniqi.